Sejarah bhs Inggris bermula dari pulau Britania kurang lebih
1.500 tahun yang lalu. Bhs Inggris termasuk ke dalam rumpun bahasa Jermanik
Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo-Frisia. Bhs Inggris dibawa ke pulau
Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian barat laut daerah yang
sekarang disebut Belanda dan Jerman. Pada awalnya, bhs Inggris Kuno adalah sekelompok
dialek yang mencerminkan asal-usul beragam kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon di
Inggris. Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang berdominasi. Lalu bhs
Inggris Kuno yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua gelombang invasi.
BAGAIMANA SEJARAH BHS INGGRIS?
Gelombang invasi pertama adalah invasi para penutur bahasa
dari cabang Skandinavia keluarga bahasa Jerman. Mereka menaklukkan dan menghuni
beberapa bagian Britania pada abad ke-8 dan ke-9 gelombang invasi kedua ini
ialah suku Norman pada abad ke-11 yang bertuturkan sebuah dialek bahasa
Perancis. Kedua invasi ini mengakibatkan bahasa Inggris “bercampur” sampai
kadar tertentu (meskipun tidak pernah menjadi sebuah bahasa campuran secara
harafiah). Hidup bersama dengan anggota sukubangsa Skandinavia akhirnya
menciptakan simplifikasi tatabahasa dan pengkayaan inti Anglo-Inggris dari
bahasa Inggris.
BAGAIMANA BHS INGGRIS BISA MENJADI BAHASA INTERNASIONAL?
Suatu bahasa menjadi bahasa internasional biasanya
disebabkan oleh luasnya daerah jajahan suatu bangsa. Dari sejarah dunia tampak
status keinternasionalan ini terkait peran negara-negara itu dalam percaturan
militer, politik, dan ekonomi. Saat Kekaisaran Romawi secara politik dan
militer menguasai Eropa dan Afrika, Latin pernah menjadi bahasa internasional.
Bahasa Perancis pun pernah menjadi bahasa internasional karena banyak negara di
luar Eropa yang menjadi jajahannya dan memakai bahasa itu. Begitu juga bahasa
Yunani, yang menjadi bahasa internasional di Timur Tengah 2.000 tahun lalu.
Menurut Crystal, sebuah bahasa dapat menjadi bahasa internasional karena (a) geographical-historical dan (b) socio-cultural. Saya ingin mengembangkan dua kriteria ini menjadi lima faktor: (1) struktur dan bobot internal; (2) jumlah pemakai; (3) penyebaran geografis; (4) dominasi kekuasaan, politik, dan ekonomi; dan (5) wahana komunikasi dalam keilmuan dan diplomasi. Akibat dari kelima faktor ini muncul (6) pengaruh kehidupan sosial budaya.
Berdasarkan struktur dan bobot internal, Bhs Inggris mengalami proses permudahan dalam struktur bahasa. Bentuk akusatif, datif, genitif, dan lainnya boleh dikatakan tiada lagi. Selain itu, jender yang mensyaratkan adanya pembagian alam menjadi maskulin, feminin, dan netral sudah tak ada lagi.
Jumlah pemakai yang besar, baik natif maupun non-natif suatu bahasa, tentu juga berperan penting. Bhs Inggris, misalnya, yang pada akhir abad ke-16 hanya memiliki 5 juta-7 juta penutur natif kini memiliki penutur natif 370 juta, penutur bahasa pertama 240 juta, dan penutur bahasa kedua sebanyak 220 juta orang (GĂ–rlach 2002). Crystal (1997) menyatakan, jumlah pemakai bahasa Inggris diperkirakan 1.680 juta orang.
Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional karena faktor penyebaran di seluruh dunia sejak 1584 saat Walter Raleigh dari Inggris mendarat di North Carolina. Penyebaran ke Kanada terjadi tahun 1497 dan ke Australia pada abad ke-18. Persebaran ke Selandia Baru terjadi tahun 1770 saat James Cook menemukan kepulauan itu. Di Benua Afrika, Bing sudah lama tersebar. Afrika Selatan menjadi koloni Inggris tahun 1806. Di India, kontak dengan bahasa Inggris dimulai tahun 1612. Asia Tenggara merupakan ladang kolonialisasi menarik sejak 1786. Dengan demikian bisa dikatakan, bahasa Inggris merupakan bahasa yang penyebaran geografisnya amat luas.
Menurut Crystal, sebuah bahasa dapat menjadi bahasa internasional karena (a) geographical-historical dan (b) socio-cultural. Saya ingin mengembangkan dua kriteria ini menjadi lima faktor: (1) struktur dan bobot internal; (2) jumlah pemakai; (3) penyebaran geografis; (4) dominasi kekuasaan, politik, dan ekonomi; dan (5) wahana komunikasi dalam keilmuan dan diplomasi. Akibat dari kelima faktor ini muncul (6) pengaruh kehidupan sosial budaya.
Berdasarkan struktur dan bobot internal, Bhs Inggris mengalami proses permudahan dalam struktur bahasa. Bentuk akusatif, datif, genitif, dan lainnya boleh dikatakan tiada lagi. Selain itu, jender yang mensyaratkan adanya pembagian alam menjadi maskulin, feminin, dan netral sudah tak ada lagi.
Jumlah pemakai yang besar, baik natif maupun non-natif suatu bahasa, tentu juga berperan penting. Bhs Inggris, misalnya, yang pada akhir abad ke-16 hanya memiliki 5 juta-7 juta penutur natif kini memiliki penutur natif 370 juta, penutur bahasa pertama 240 juta, dan penutur bahasa kedua sebanyak 220 juta orang (GĂ–rlach 2002). Crystal (1997) menyatakan, jumlah pemakai bahasa Inggris diperkirakan 1.680 juta orang.
Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional karena faktor penyebaran di seluruh dunia sejak 1584 saat Walter Raleigh dari Inggris mendarat di North Carolina. Penyebaran ke Kanada terjadi tahun 1497 dan ke Australia pada abad ke-18. Persebaran ke Selandia Baru terjadi tahun 1770 saat James Cook menemukan kepulauan itu. Di Benua Afrika, Bing sudah lama tersebar. Afrika Selatan menjadi koloni Inggris tahun 1806. Di India, kontak dengan bahasa Inggris dimulai tahun 1612. Asia Tenggara merupakan ladang kolonialisasi menarik sejak 1786. Dengan demikian bisa dikatakan, bahasa Inggris merupakan bahasa yang penyebaran geografisnya amat luas.
Sumber : http://www.belajaringgris.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar