ABSTRAK
Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi
utama di Indonesia. Prevalensi anemia
gizi besi pada balita sebagian besar disebabkan kekurangan zat besi dalam
makanan. Akibat nyata dari anemia gizi
terhadap kualitas sumber daya manusia tergambar pada angka kematian ibu
dan bayi, menurunkan prestasi belajar anak sekolah dan produktifitas pekerja.
Dari aspek konsumsi masalah yang belum terselesaikan adalah rendahnya konsumsi oleh masyarakat kelompok
ekonomi rendah. Secara makro konsumsi pangan telah memenuhi angka kebutuhan
gizi yang dianjurkan. Namun analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa masih
terdapat cukup banyak masyarakat yang mengalami kekurangan konsumsi pangan
terutama keluarga balita yang berpendapatan rendah .
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
status anemi pada balita serta faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan zat
besi pada makanan balita di Kabupaten Landak.
Metode penelitian ini menggunakan desain cross
sectional, dilakukan di Desa Saham Kabupaten Landak. Responden penelitian
adalah ibu-ibu balita. Jumlah total responden sebanyak 68 ibu balita. Uji
statistik yang digunakan adalah chi-square dan uji regresi logistik.
Hasil penelitian menemukan sebanyak 48,5
persen anak balita menderita anemia. Kemudian
sebanyak 44,1 % anak balita mempunyai asupan zat besi defisit atau kurang dari
70 % anjuran kecukupan gizi yang dianjurkan. Hasil uji statistik chi-square
menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan zat gizi besi dengan status anemia anak balita (p = 0,023), ada
hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan gizi ibu dengan status anemia
anak balita (p = 0,004), sedangkan variabel tingkat pendidikan ibu dan tingkat
pendapatan keluarga tidak mempunyai hubungan dengan status anemia anak balita
(p > 0,05). Dari hasil analisis multivariat, diperoleh hasil bahwa variabel
yang paling berpengaruh terhadap status anemia anak balita adalah tingkat
pengetahuan gizi ibu dengan nilai eksponential
(B) atau Odds Ratio variabel pengetahuan adalah sebesar 3,850 artinya dapat
disimpulkan pengetahuan gizi ibu yang baik 3,8 kali lebih baik status anemianya
dibanding dengan pengetahuan gizi ibu yang kurang setelah dikontrol Nilai Eksponential (B) atau Odds Ratio variabel
asupan zat gizi besi adalah sebesar 2,494 artinya anak balita yang asupan zat
gizi besinya cukup 2,4 kali lebih baik status anemianya dibandingkan dengan
anak balita yang asupan zat gizi besinya kurang.
Kata
kunci: anemi, anak balita, faktor-faktor yang berhubungan
Oleh : Ir. Jonni Syah R.Purba, MKes; Iman Jaladri, SSit, MKes; Agustiansyah, SKM, MKes
Oleh : Ir. Jonni Syah R.Purba, MKes; Iman Jaladri, SSit, MKes; Agustiansyah, SKM, MKes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar